Guru Besar FIB Unhas Jadi Dewan Pakar MPW ICMI Sulsel
Table of Contents
NARASIFAKTA.COM, MAKASSAR - Prof. Drs. H. Burhanuddin Arafah, M.Hum Ph.D., Guru Besar Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga Ketua MUI Sulawesi Selatan bidang Seni Budaya, diamanahi sebagai Dewan Pakar bidang Pendidikan dan Kebudayan ICMI Orwil Sulsel.
Prof. Burhanuddin Arafah, mantan Dekan FIB Unhas 2 periode, dan Direktur Indonesia Confucius Institute kerjasama Unhas Indonesia-Nanchang University RRC Periode 2010-2023 tidak diragukan lagi kepakarannya dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan, yang diamanahkan oleh Ketua MPW ICMI SulSel karena telah malang melintang di bidang tersebut.
Saat ini Prof Burhanuddin juga merupakan salah seorang Tenaga Ahli-Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TA-TGUPP) Bidang Pendidikan Sulawesi Selatan.
Ditemui di sela-sela pelantikan, Prof Burhanuddin mengatakan dirinya menyambut baik ajakan Ketua ICMI Orwil Sulsel dan tentunya teman-teman di ICMI Orwil SulSel pada umumnya untuk berkiprah di lembaga tersebut, sebagai wadah berhimpun para cendikiawan Muslim yang memiliki kepakaran dan kearifan masing-masing. Apalagi bidang dan tupoksi saya dalam ranah pendidikan dan kebudayaan yang sekian lama digeluti.
"Tentu dalam kepengurusan ini, saya akan berupaya untuk berkontribusi maksimal dalam memberikan sumbangsih pemikiran dan kerja nyata seperti diamanahkan oleh Ketua Umum ICMI, memiliki visi, punya strategi, dan aksi nyata, ujarnya. Saya akan bersinergi dengan teman - teman pengurus untuk meningkatkan kualitas SDM bangsa ini, terutama SDM yang ada di Kawasan Indonesia Bagian Timur, karena sejatinya Kawasan Timur Indonesia adalah epicentrum pembangunan Indonesia, terutama di bidang SDM," tuturnya.
Dikatakannya pula bahwa, senada dengan amanah Ketua Umum MPP ICMI, bahwa Kehadiran ICMI adalah untuk melakukan penguatan pada kualitas sumber daya manusia. Transformasi masyarakat dilakukan sesuai dengan semangat zaman. Dimana data terakhir menunjukkan ada sekitar 62 persen alumni SLTA yang tidak sempat lanjut perguruan tinggi.
"Untuk itu, Peran ICMI dituntut untuk melakukan komunikasi dengan perusahaan besar untuk menyediakan beasiswa bagi para alumni sehingga kualitas sumber daya manusia akan semakin lebih berkualitas,"bebernya.
Ketua Umum juga menekankan bahwa, menciptakan kualitas sumber daya manusia tidak cukup hanya lewat gerakan inspiratif tetapi diperlukan gerakan transformatif, terutama mendorong proses industrialisasi di Sulsel.
Post a Comment