Aqiqah Jadi Arena Damai, Selle KS Dalle dan Rivalnya Bikin Suasana Riuh

Table of Contents
Narasifakta id - Soppeng – Suasana hangat penuh keakraban tercipta di acara aqiqah cucu Ketua Harian Partai Golkar Soppeng, Syahruddin Adam, pada Rabu, 4 September 2024. 

Kehadiran tokoh-tokoh penting membuat acara keluarga ini menarik perhatian banyak pihak, terutama ketika Bakal Calon Wakil Bupati Soppeng, Selle KS Dalle, turut hadir dan secara tak terduga bertemu dengan keluarga calon seterunya dalam Pilkada Soppeng mendatang, Andi Mapparemma.

Momen menarik terjadi saat istri Andi Mapparemma, Andi Hasmiati, bersama putrinya, Andi Dewi Ayu, bertemu dengan Selle. 

Awalnya, suasana sedikit canggung saat Selle, yang datang belakangan, memasuki ruangan. Namun, sifat Selle yang dikenal ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja, segera mencairkan suasana.

”Ayo, foto-foto dulu. Kita buat politik Soppeng jadi damai dan kita semua tetap sesama orang Soppeng,” ujar Selle dengan senyum hangat, mengundang tawa dan tepuk tangan dari hadirin. 

Pernyataan tersebut langsung mengubah suasana yang semula adem menjadi riuh dengan gelak tawa dan obrolan akrab.

Selle, yang juga merupakan anggota DPRD Sulsel dan mantan aktivis mahasiswa, menegaskan bahwa perbedaan pilihan politik tak seharusnya memecah persaudaraan. 

”Kita semua tetap saudara walau beda pilihan. Tak boleh ada sekat, semua sama pemikiran untuk bangun Soppeng,” tambahnya dengan tegas namun bersahabat.

Tidak hanya itu, Selle juga sempat memberikan ucapan selamat kepada Andi Dewi Ayu atas pelantikannya sebagai anggota DPRD Soppeng, sebuah gestur yang menunjukkan penghargaan dan rasa hormat meski berada di kubu politik yang berbeda.

Setelah menghadiri acara tersebut, Selle melanjutkan perjalanannya dengan melayat ke rumah duka seorang tokoh Marioriwawo yang dihormati, Andi Ngawe Hafid Pattiasina, yang meninggal dunia pada hari yang sama. 

”Beliau tokoh yang kita hormati. Semoga dilapangkan jalannya dan diterangi kuburnya,” kata Selle dengan nada penuh haru di rumah duka yang berlokasi di Takkalala.

Pertemuan ini menjadi simbol penting bahwa politik tidak selalu harus diwarnai oleh ketegangan dan permusuhan. 

Sebaliknya, dengan sikap yang penuh kedamaian dan penghormatan, para pemimpin ini menunjukkan bahwa perbedaan pendapat dan pandangan tidak harus memecah belah masyarakat Soppeng, melainkan justru menjadi landasan untuk membangun bersama demi kemajuan daerah.(**)

Post a Comment

/
/
/