Siapa yang Bermain Curang? Paslon Siap Ada Tunjukkan Wajah Baru Praktik Lama

Table of Contents
Narasifakta.id - Soppeng – Situasi politik Kabupaten Soppeng semakin memanas dan penuh drama. Pasangan calon (Paslon) Andi Mapparemma - Andi Adawiah (Siap Ada), yang sebelumnya mengecam keras dugaan praktik pembagian sembako oleh pesaing mereka, Paslon SUKSES, kini justru tertangkap basah melakukan hal serupa dengan lebih terbuka.

Dengan dalih kegiatan amal bertajuk Jumat Berkah, Andi Mapparemma secara langsung terlihat membagikan sayuran di depan Toko Sinar Muslim, yang dimiliki pasangannya, Andi Adawiah. 

Namun yang mengejutkan, setiap kantong sayuran tersebut diduga disertai stiker kampanye Siap Ada, jelas memperlihatkan bahwa bantuan tersebut bukan sekadar amal, melainkan sebuah bentuk kampanye terselubung untuk mempengaruhi warga.

Aksi ini menunjukkan sikap yang tidak konsisten dari Paslon Siap Ada. Dalam hitungan minggu, mereka berubah dari pengkritik tajam menjadi pelaku dari tindakan yang mereka kecam.

Beberapa pihak bahkan menyebut tindakan ini sebagai bentuk "menjilat ludah sendiri", di mana Paslon tersebut menggunakan cara-cara yang sebelumnya mereka kutuk demi mendapatkan dukungan.

Arham MSi La Palellung, Ketua Tim Hukum dan Advokasi Siap Ada, sebelumnya mengecam keras pembagian sembako oleh Paslon SUKSES, menyebutnya sebagai tindakan tidak etis dan bertentangan dengan prinsip pemilu yang adil. 

“Tindakan ini tidak etis dan melanggar prinsip pemilu yang jujur dan adil,” ucap Arham dengan tegas.

Namun, apa yang terjadi hari ini tampaknya membuktikan bahwa kecaman tersebut hanya sekadar retorika politik. 

Aksi terbaru Paslon Siap Ada membuktikan bahwa mereka juga bersedia menggunakan cara-cara yang sama demi memenangkan pertarungan politik.

Di sisi lain, Musdar Asman, juru bicara Paslon SUKSES, menanggapi dengan sinis. 

“Masyarakat sudah pintar menilai. Mereka tahu siapa yang lebih merusak demokrasi. Membagi sayuran dengan stiker kampanye? Mereka kira harga diri warga Soppeng semurah itu,” ujarnya.

Pertarungan politik di Soppeng kini semakin tak terkendali. Nilai-nilai demokrasi tampaknya mulai dikorbankan demi ambisi segelintir kandidat. 

Masyarakat pun kini dihadapkan pada kenyataan bahwa para calon pemimpin mereka tidak segan-segan menggunakan taktik yang meragukan demi meraih kekuasaan.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun kini diharapkan turun tangan menindak praktik-praktik curang ini sebelum demokrasi di Kabupaten Soppeng semakin tercoreng. 

Akankah ada tindakan tegas terhadap para pelaku? Ataukah praktik semacam ini akan terus berlanjut tanpa sanksi? Masyarakat Soppeng menunggu jawabannya.

Post a Comment

/
/
/