Rumah Adat Soppeng di Gowa Terbengkalai, Budayawan Pertanyakan Kepedulian Pemda
Table of Contents
Pemandangan itu memunculkan pertanyaan serius: di mana kepedulian Pemerintah Daerah (Pemda) Soppeng dalam melestarikan warisan budaya leluhur?
Banyak pihak menyayangkan minimnya perhatian terhadap rumah adat tersebut, apalagi mengingat nilai historis dan filosofis yang dikandungnya. Miniatur ini tak sekadar bangunan, melainkan representasi dari jati diri masyarakat Soppeng.
Seorang budayawan asal Soppeng yang enggan disebutkan namanya turut menanggapi kondisi tersebut. Ia menegaskan bahwa rumah adat tidak bisa dianggap sebagai objek fisik semata.
“Rumah adat adalah warisan budaya yang memuat sejarah, nilai-nilai luhur, dan filosofi hidup suatu daerah. Pemerintah seharusnya hadir aktif, baik melalui regulasi, kebijakan, maupun alokasi anggaran untuk perawatannya,” ujarnya.
Ia membeberkan empat alasan mengapa pelestarian rumah adat harus menjadi prioritas:
Identitas Budaya
Rumah adat mencerminkan jati diri suku dan daerah, serta mewariskan kearifan lokal antar generasi.
Warisan Sejarah
Sebagai bagian dari peninggalan budaya, rumah adat perlu dijaga agar tidak punah ditelan arus modernisasi.
Potensi Pariwisata
Jika dikelola secara profesional, rumah adat bisa menjadi destinasi wisata budaya yang berdampak pada ekonomi lokal.
Kearifan Lokal
Desain dan struktur rumah adat memperlihatkan bagaimana leluhur memanfaatkan alam secara bijaksana dan berkelanjutan.
Sayangnya, kondisi terkini di Benteng Somba Opu mencerminkan bahwa pelestarian warisan budaya masih belum menjadi prioritas. Keprihatinan warganet di media sosial adalah sinyal penting bagi pemerintah agar segera bertindak, bukan hanya melihat.
Pelestarian rumah adat bukan tanggung jawab budayawan semata. Pemerintah sebagai pemegang otoritas harus menunjukkan komitmen konkret—karena budaya bukan sekadar simbol atau pajangan, melainkan warisan hidup yang perlu dijaga, dirawat, dan dihargai.
Sofyan
Post a Comment