APBD 2025 Soppeng Gelontorkan Rp10 Miliar untuk Smart Board, Publik Curiga Ada Permainan

Table of Contents
Katata.id - Soppeng, 
Proyek pengadaan smart board di Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng senilai Rp10 miliar dari APBD 2025 mencuat dan memantik kritik tajam. Anggaran fantastis untuk perangkat teknologi tersebut dituding sarat permainan, bahkan diduga dipihakketigakan ke vendor tertentu dengan potensi mark up harga.

“Ini anggaran rakyat, jumlahnya tidak main-main. Kalau benar dipihakketigakan tanpa mekanisme yang jelas, patut dicurigai ada kongkalikong di dalamnya,” ungkap salah satu pemerhati pendidikan yang meminta identitasnya dirahasiakan, Senin (1/9/2025).

Hingga berita ini tayang, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng memilih bungkam. Upaya konfirmasi wartawan melalui telepon maupun pesan singkat kepada sejumlah pejabat terkait tak kunjung berbalas.

Kemarahan publik kian memuncak. Mereka menegaskan tidak akan tinggal diam menyaksikan proyek miliaran rupiah ini berjalan tanpa transparansi. “Kami tidak ingin kasus ini sekadar jadi isu musiman. Kalau ada bukti kuat penyimpangan, kami siap melaporkan ke KPK,” tegas sumber tersebut.

Selain isu dugaan permainan, publik juga mempertanyakan urgensi pengadaan smart board. Di tengah banyaknya persoalan mendasar, ruang kelas rusak, fasilitas belajar seadanya, hingga kesejahteraan guru honorer yang masih jauh dari layak, proyek ini dianggap tidak menyentuh akar persoalan pendidikan.

“Prioritas anggaran jelas keliru. Alih-alih menjawab kebutuhan mendesak, proyek ini justru rawan jadi bancakan,” sindir pemerhati pendidikan lainnya.

Gelombang desakan audit pun menguat. Publik menuntut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat, hingga aparat penegak hukum turun tangan secepatnya.

“Anggaran pendidikan jangan dijadikan pesta pora elite. Penegak hukum tidak boleh tutup mata. Jika ada indikasi pelanggaran, harus diusut tuntas tanpa pandang bulu,” pungkasnya.

(Tim)

Post a Comment

/
/
/