Dari Gosip ke Fakta, Oknum DPRD Soppeng Diduga Menelanjangi Akhlak Wakilnya
Table of Contents
Kepercayaan publik terhadap politisi sudah lama remuk, jatuh berkeping-keping. Namun alih-alih memperbaiki citra, DPRD Soppeng justru kembali mempertontonkan drama busuk yang bikin rakyat muak. Seorang legislator berinisial HK kini jadi bulan-bulanan publik setelah diduga terseret dalam dugaan skandal perselingkuhan yang menginjak-injak martabat wakil rakyat.
Awalnya, kabar ini hanya dianggap gosip murahan—obrolan basi di pojok warung kopi. Namun hasil pantauan Katata.id pada 16 September 2025 membuktikan sebaliknya, spanduk protes terpampang gagah di depan kantor DPRD Soppeng, mengubah desas-desus jadi tamparan fakta. Itu bukan sekadar kain terbentang, melainkan vonis moral rakyat yang menelanjangi bobroknya akhlak seorang oknum anggota dewan.
Spanduk itu bukan hiasan, melainkan cambuk keras. Bukan hanya untuk HK, tapi juga peringatan memekakkan telinga bagi seluruh legislator: kursi DPRD bukan warisan keluarga, melainkan titipan rakyat yang muak dikhianati.
Rakyat pun tak lagi puas dengan bisik-bisik di sudut warung kopi. Mereka memilih berteriak lantang di depan rumah rakyat:
“Dewan jangan jadi pengkhianat moral bangsa!”
Bahkan seorang warga menyemburkan kalimat pedas yang menohok ulu hati.
“Ini bukan sekadar urusan ranjang, ini korupsi moral! Dewan dipilih untuk menjaga kehormatan, bukan untuk main api dengan cinta terlarang.”
Kini, kasus ini menjelma cermin hitam DPRD Soppeng. Kursi rakyat yang seharusnya dijaga dengan kehormatan malah dijadikan panggung syahwat murahan. Kekuasaan yang mestinya membela rakyat justru digadaikan demi nafsu rendah.
Satu hal jelas dan tak bisa ditawar, kursi DPRD bukan ranjang skandal. Bila wakil rakyat lebih sibuk melayani birahi daripada memperjuangkan aspirasi, maka rakyat punya hak penuh untuk bersuara lantang:
“Angkat kaki, sebelum kursi itu dipaksa kosong oleh tangan rakyat sendiri!”
(Redaksi)
Post a Comment