Dari Pers untuk Negeri, IWO Lampung Beri Penghargaan pada Pejuang Percepatan Pembangunan

Table of Contents
Katata.id - Bandar Lampung, 
Bandar Lampung, 9 September 2025 – Usia ke-13 bagi Ikatan Wartawan Online (IWO) Lampung bukan sekadar hitungan tahun, melainkan jejak perjalanan panjang penuh dedikasi, keberanian, dan pengabdian. Dalam perayaan Milad yang digelar di Hotel Horison, Bandar Lampung, IWO Lampung meneguhkan jati dirinya sebagai mitra kritis sekaligus solutif, dengan memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang selama ini menjadi motor penggerak percepatan pembangunan daerah.

Ruang perayaan malam itu tidak hanya dipenuhi kursi dan lampu gemerlap. Ia dipenuhi rasa hangat. Deretan tokoh penting hadir, mulai dari Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, Kepala Dinas Kominfotik Ganjar Jationo, insan pers, tokoh masyarakat, hingga pimpinan organisasi keagamaan dan kepemudaan. Semua menyatu dalam suasana kebersamaan, tekad untuk membangun Lampung yang lebih maju.

Ketua IWO Lampung, Aprohan Saputra, M.Pd., menyampaikan pesan penuh makna dalam sambutannya. “Cita-cita Gubernur untuk mewujudkan Lampung yang lebih maju tidak bisa dicapai sendiri. Dibutuhkan sinergi dan dukungan dari semua pihak—pemerintah, legislatif, masyarakat, media, hingga pemuda,” ujarnya dengan suara bergetar namun penuh keyakinan.

Penghargaan itu disematkan kepada berbagai tokoh, Gubernur Lampung, Sekda Provinsi, pimpinan KNPI, kepala dinas, hingga tokoh legislatif dan advokat. Masing-masing menerima apresiasi sesuai kiprah dan kontribusinya—dari kebijakan pro-rakyat, inovasi pembangunan, reformasi birokrasi, hingga dedikasi dalam bidang pendidikan dan hukum.

Namun lebih dari sekadar daftar nama dan kategori, penghargaan ini adalah simbol. Simbol bahwa pembangunan adalah kerja kolektif. Simbol bahwa pers hadir bukan hanya sebagai saksi, tetapi juga sebagai jembatan yang mempertemukan harapan rakyat dengan kebijakan negara.

“Kami ingin terus menjadi mitra kritis sekaligus solutif. Pemberitaan kami harus menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah, mendorong percepatan pembangunan, serta menjaga integritas demokrasi,” tutur Aprohan menutup sambutan dengan tatapan optimis.

Bagi IWO Lampung, 13 tahun perjalanan bukan hanya cerita organisasi, melainkan kisah tentang cinta pada negeri. Dari meja redaksi yang sederhana hingga ruang pertemuan yang penuh semangat, IWO Lampung terus berupaya menghadirkan informasi yang menyalakan harapan, menyatukan langkah, dan menguatkan keyakinan bahwa Lampung bisa lebih maju.

Di usia yang menginjak 13 tahun, IWO Lampung ingin menegaskan satu hal, pers sejati bukan hanya menulis berita, melainkan menjaga cahaya agar bangsa tidak pernah berjalan dalam gelap.

(Red)

Post a Comment

/
/
/