Koperasi atau Sarang Tikus Rakus? RAT Terkubur, Rakyat Tertindas!

Table of Contents
Katata.id - Soppeng, 
Dunia perkoperasian di Kabupaten Soppeng beraroma busuk! Sebuah koperasi diduga beroperasi liar, ilegal, dan tanpa RAT. Lebih parah lagi, beredar isu koperasi ini seolah kebal hukum karena ada “tangan gaib” yang membekingi dari balik layar.

Aturan diinjak, hukum dilecehkan, pengawasan mandul. Segelintir pengurus gendut kenyang, sementara anggota dipaksa jadi penonton lapar. Dan Pemda? Dituding pura-pura buta, seakan ikut mencium bau busuk tapi memilih diam.

RAT Dikubur, Anggota Jadi Tumbal

Ketua Lembaga Penggiat Anti Korupsi (LAPAK) tak tahan lagi. Kritiknya meledak seperti peluru.

“Koperasi tanpa RAT itu bukan kelalaian, tapi pengkhianatan telanjang! Pengurusnya menutup transparansi, mengubur akuntabilitas, dan tega memperkosa amanat anggota,” ujarnya lantang.

Ia menyebut RAT yang hilang sama saja mengubah koperasi jadi mesin rente busuk.
“Segelintir pengurus gendut menikmati kue, sementara anggota dipaksa bungkam kelaparan. RAT itu harga mati! Tanpa RAT, koperasi cacat, ilegal, dan legalitasnya bisa digugat kapan saja,” tegasnya.

RAT Itu Nyawa, Bukan Formalitas!

Hukum sudah jelas. RAT wajib digelar maksimal 30 Juni setelah tutup buku. Itu tertulis gamblang dalam:

UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

Permenkop dan UKM

AD/ART koperasi itu sendiri

Mengabaikan RAT = menantang hukum. Konsekuensinya keras, pembekuan, pencoretan dari daftar aktif, akses bantuan dicabut, bahkan pengurusnya bisa terseret pidana.

Bola Panas di Meja Pemda, Tegas atau Ikut Membusuk?

Kini, sorotan publik menembus jantung Pemkab Soppeng dan Dinas Koperasi. Pertanyaan pedas pun bergulir:

Mengapa koperasi tanpa RAT bisa bebas berkeliaran?

Apakah pengawas benar-benar buta?

Atau justru ada “main mata” di balik layar?

Diam sama artinya bersekongkol. Lebih busuk lagi, diam berarti mengkhianati rakyat kecil yang menitipkan harapan hidup pada koperasi.

“Kalau Pemda diam, berarti mereka ikut busuk! Jangan biarkan koperasi jadi sarang tikus rakus!” teriak seorang anggota dengan suara penuh amarah.

Bongkar atau Busuk Bersama!

Koperasi seharusnya jadi rumah keadilan ekonomi. Tapi ketika RAT dikubur, koperasi menjelma jadi sarang tikus rakus, ladang rente, dan mesin perampok berkedok aturan.

Pesan rakyat sederhana tapi keras:
Bongkar koperasi busuk itu sekarang, atau Pemda ikut tenggelam dalam kubangan busuknya!

(Tim)

Post a Comment

/
/
/