Papan Proyek Nongkrong di Rumah, Malu-Malu di Lokasi

Table of Contents
Katata.id - Soppeng,
Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3A) di Kabupaten Soppeng kini jadi tontonan busuk. Ratusan juta rupiah uang rakyat yang seharusnya menghidupkan sawah petani, justru berubah jadi pesta anggaran penuh tipu daya. Papan proyek yang wajib dipasang di lokasi malah nongkrong di rumah, seakan proyek ini digarap ala siluman.

Tim Katata.id menemukan fakta memalukan, aktivitas pengerjaan ada, tapi papan informasi hilang bak ditelan bumi. Saat ditanya, pekerja malah menjawab enteng, “sudah saya bingkai.” Jawaban absurd ini justru menelanjangi permainan kotor: transparansi diperlakukan bukan sebagai kewajiban, tapi sebagai pajangan murahan.

Lebih parah lagi, kelompok penerima manfaat diduga hanya dijadikan topeng murahan. Kendali sesungguhnya berada di tangan oknum yang lihai menunggang proyek. Beredar kabar proyek ini bersumber dari dana aspirasi seorang anggota DPR RI. Ironis, oleh-oleh untuk rakyat berubah jadi ladang bancakan, mirip proyek mafia yang ditutup rapat dari publik.

Fakta bahwa papan proyek ditemukan di bawah rumah kelompok pelaksana kian mempertebal aroma busuk. Publik mencium modus lama volume kerja diduga dipangkas, kualitas ditekan, laporan di atas kertas dibuat mulus. Ujung-ujungnya, rakyat cuma kebagian sisa, sementara oknum kontraktor dan dalang politiknya berpesta pora.

Kasus ini bukan lagi soal proyek kecil di desa, melainkan tamparan keras bagi akuntabilitas wakil rakyat sekaligus ujian nyali penegak hukum. Jika aparat tetap main aman, maka P3A hanya akan jadi irigasi palsu, airnya mampet di sawah, tapi aliran duitnya lancar ke kantong oknum rakus.

(Penulis: Sofyan – Katata.id)

Post a Comment

/
/
/