Suara Mahasiswa Guncang DPRD Soppeng, Hj. Andi Wahda dan Hj. Insana Turun Temui Massa
Table of Contents
Katata.id - Soppeng, Jika negara terus abai, jalanan akan kembali jadi mimbar perlawanan, teriak lantang salah satu orator Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Soppeng, Senin (01/09). Pekikan itu mengguncang halaman DPRD Kabupaten Soppeng, diiringi sorakan massa yang menuntut keadilan.
Enam tuntutan nasional mereka gaungkan keras. Mulai dari desakan mengusut tuntas kematian Affan Kurniawan, driver ojek online yang tewas dalam aksi di Jakarta, hingga percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset. Bagi mahasiswa, suara rakyat sudah terlalu lama diabaikan.
Di tengah panasnya situasi, dua legislator perempuan Fraksi Golkar, Hj. Andi Wahda, dan Hj. Insana, bersama Ketua DPRD Andi Muhammad Farid, turun langsung dari gedung parlemen. Tanpa pagar penghalang, mereka berdiri sejajar dengan mahasiswa, mendengar aspirasi tanpa jarak.
“Hari ini kami mendengar langsung aspirasi adik-adik HMI. Semua tuntutan sudah kami terima, dan insya Allah akan kami kawal hingga ke tingkat pusat,” tegas Hj. Andi Wahda.
Peran Hj. Insana pun jadi sorotan. Ia mendampingi dialog dan menegaskan komitmennya, Kami tidak boleh menutup mata. Suara mahasiswa adalah suara rakyat yang wajib kami perjuangkan. Kehadirannya di lapangan dipandang publik menambah bobot moral, bahwa jeritan mahasiswa benar-benar dianggap serius.
Respons cepat ini menuai apresiasi. Publik melihat kehadiran Andi Wahda dan Insana di tengah massa sebagai sikap berani wakil rakyat, bukan bersembunyi di balik tembok kekuasaan, melainkan menjemput suara rakyat.
Meski aksi berlangsung damai, pesan mahasiswa jelas menggetarkan, rakyat menunggu bukti, bukan janji.
(Red)
Post a Comment