Beda Pemimpin, Beda Rasa, Dinamika Hubungan Pemerintah dan Media di Era Baru Soppeng
Table of Contents
Katata.id - Soppeng. Pergantian kepemimpinan di Kabupaten Soppeng membawa perubahan signifikan dalam pola hubungan antara pemerintah daerah dan insan media. Jika pada masa pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Andi Kaswadi Razak, yang akrab disapa Andi Dulli, jurnalis menikmati ruang kebebasan yang relatif luas, kini atmosfer tersebut dinilai mulai mengalami pergeseran.
Kamis (30/10/2025)
Pada masa Andi Dulli, kebijakan kerja sama dengan media disebut berlangsung terbuka dan tidak bergantung pada persetujuan kepala daerah. Namun, situasi berbeda dikabarkan terjadi di pemerintahan saat ini.
Sejumlah awak media mengungkapkan, proses pencairan dana publikasi kini harus menunggu persetujuan langsung dari bupati, meskipun anggaran tersebut telah disahkan sebelum pergantian kepemimpinan.
Dulu tidak perlu menunggu persetujuan bupati, semua berjalan sesuai mekanisme. Sekarang, setiap pencairan mesti menunggu restu pimpinan,” ujar salah satu jurnalis lokal yang enggan disebutkan namanya.
Media Kritis Mulai Tertekan
Beberapa media lokal menilai adanya indikasi tekanan terhadap media independen yang kerap menyoroti isu-isu kritis, seperti pengelolaan anggaran, pelayanan publik, dan transparansi kebijakan daerah.
Pers adalah mitra strategis, bukan musuh pemerintah. Menutup ruang kritik sama saja dengan mematikan demokrasi lokal,” tegas salah satu aktivis media di Soppeng.
Masyarakat menilai, keterbukaan informasi dan kerja sama yang saling menghargai akan memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan partisipatif.
Pemerintah dan media semestinya berjalan beriringan, bukan saling menekan. Transparansi adalah kunci kepercayaan publik,” ujar seorang tokoh masyarakat Soppeng.
(Red)





Post a Comment