Dikhianati Janji Politik, Warga Datae Buktikan Tangan Sendiri Lebih Bisa Diandalkan

Table of Contents

Katata.id - Soppeng.

Setiap musim politik tiba, masyarakat kembali disuguhi janji-janji manis dari para calon pemimpin. Janji pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan, hingga pembangunan jembatan penghubung kerap menjadi bahan kampanye yang diucapkan dengan penuh keyakinan.

Namun bagi warga Dusun Datae, Desa Bulue, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, semua itu hanya tinggal cerita lama yang tak pernah terbukti.

warga Datae menantikan realisasi pembangunan jembatan penghubung yang menjadi urat nadi aktivitas mereka. Jembatan dengan panjang sekitar 13 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 6 meter itu merupakan akses vital bagi masyarakat untuk beraktivitas dan mengangkut hasil pertanian.

Sayangnya, meski sudah berulang kali dijanjikan dalam setiap kontestasi politik, proyek tersebut tak pernah terealisasi.

Sudah dijanjikan, tapi tidak pernah terealisasi. Akhirnya kami putuskan bangun sendiri,” ujar salah seorang warga Datae yang turut terlibat dalam pembangunan.

Merasa dikhianati oleh janji yang tak kunjung ditepati, warga pun memutuskan untuk tidak lagi menunggu. Dengan semangat gotong royong dan swadaya, mereka mengumpulkan dana, material, serta tenaga untuk membangun jembatan yang selama ini hanya menjadi wacana politik.

Kecewa yang semula mengakar kini berubah menjadi tekad dan harapan baru. Di tengah keterbatasan, warga Datae membuktikan bahwa kerja nyata jauh lebih berarti daripada sekadar kata-kata.

Langkah mereka menjadi bukti nyata bahwa kepercayaan rakyat terhadap janji politik kian memudar. Jembatan yang kini berdiri kokoh bukan hanya penghubung antarwilayah, tetapi juga simbol kemandirian dan solidaritas warga.

Bagi masyarakat Datae, jembatan itu adalah wujud keteguhan hati untuk tidak lagi menggantungkan nasib pada janji yang tak pasti.

Pesan mereka sederhana namun tegas, 

Kepercayaan rakyat bukanlah sesuatu yang bisa dijaga hanya dengan kata-kata.”

(Redaksi Katata.id)